TANGERANG | Di duga abaikan peraturan undang-undang nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan nomor 70 Tahun 2012, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP),
Lagi-lagi proyek ada di wilayah Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang Banten, proyek pengaspalan di Duga mengurangi bahan matrial dan curi ketebalan pada proyek Hotmix yang berlokasi di Perum Gading permai RT 04 /05 Desa Slapajang Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang. Sabtu, (02 / 11 /2024)
Hasil penelusuran awak media di lapangan, Diduga Dengan sengaja pelaksana kegiatan mengurangi volume ketebalan Hotmix, dan mengurangi bahan material yang tidak sesuai aggregat, sehingga hasil daripada proses pengerjaan tampak tipis bak pisau Silet yang mengakibatkan kuantitas dan kualitas fisik tidak akan bertahan lama.
Sabam Sinaga salah satu aktivis Gerakan Bumi putra kabupaten Tangerang Saat menjumpai di lokasi salah satu Asisten pengawas mengatakan bahwa proyek ini bukan punya saya jangan ke saya bang , saya kan tidak punya wewenang , Kepelaksana nya aja beliau mau kesini masih di jalan ,,Ujar nya.
Dilain tempat , namun demikian, pihak awak media mencoba menghubungi salah satu Warga yang enggan disebut nama nya Mengatakan " awal nya sebelum pengerjaan mau kami setop , jangan dulu di kerjakan , karena pekerjaan ini hasil Usulan kami selaku warga disini, tiba tiba dikerjakan dan tanpa ada koordinasi dengan lingkungan RT dan RW termasuk kami masyarakat disini kemungkinan dengan kepala desa pun belum ada konfirmasi , yang jadi pertanyaan disitu tidak terpasang papan proyek , makanya kami bingung dari mana proyek ini sumber dana nya dari mana , sedangkan proyek ini kan dari hasil pajak yang kami bayar , jelas jelas jalan ini milik masyarakat kami ""Ucapnya.
Masih Warga setempat " kami selaku masyarakat disini sangat menyayangkan terhadap pelaksana dan mandor pekerja, melihat hasil proses pekerjaan nya asal jadi , dan saya tidak bisa menjamin kwalitas pembangunan nya, pasalnya amparan batu splite pada geser seperti longsor kebawa Air, penyiraman aspal Hotmix sangat tipis , kami sangat kecewa dari hasil pekerjaan tersebut , kami bersama warga disini akan melaporkan ke dinas perkim dan Inspektorat , minta dibongkar ""tuturnya.
Sampai berita ini diterbitkan dan pemberitaan lebih lanjut , pihak dinas dan pelaksana belum bisa dihubungi.(Jamal)