JAMBI | Masih ada Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Senyerang Desa. Margorukun RT. 002, Kec. Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selasa 17 Des 2024.
Pemerintah menggelontorkan Dana Desa yang bernilai ratusan juta dan nilainya sungguh fantastis, namun dari pantauan awak media masih banyak warga desa yang hidupnya di bawah garis kemiskinan bahkan program bedah rumah dari dana desa pun masih belum merata.
Seperti yang dialami keluarga pasangan suami istri Marhad (45) di Kecamatan Senyerang, Kab. Tanjung Jabung Barat, miris mereka bertahan hidup digubuk reyot.
Untuk mengetahui kehidupan keluarga ini dalam perjalanan kita cukup menempuh selama 30 menit dari pusat kota Tanjabbar, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Nampak jelas terlihat bangunan reyot yang terbuat dari papan yang sudah lapuk dilapisi terpal bekas, yang dihuni marhad beserta keluarganya. Gubuk ini berada di dalam pinggir jalan, jalur poros di Desa Margorukun Kecamatan Senyerang. Jalan ini kerap dilalui oleh kendaraan roda dua masyarakat umum, karena menjadi jalur keladang dan jalur ke kebun Desa Margorukun Kecamatan Senyerang.
Di gubuk reot inilah Marhad dan Istri beserta anak nya harus bertaruh hidup dengan bekerja sebagai buruh harian lepas.
Ketika ditemui awak media Marhad menjelaskan bahwa dirinya hanya bekerja sebagai buruh kasar dengan hasil tidak menentu, bahkan sering tidak mencukupi untuk biyaya kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan keadaan seperti ini saya beserta keluarga bagaimana bisa untuk memperbaiki gubuk sudah reot, jangankan untuk memperbaiki gubuk, untuk beli beras satu dua kilo pun sering kali ngutang di warung tetangga, lanjutnya.
Berharap semoga Pemkab dan Pemdes setempat mendengarkan keluh kesah saya dan bisa membantu mendapatkan program bedah rumah, agar keluarga saya khususnya anak-anak nyaman ketika belajar di rumah maupun ketika istirahat di dalam rumah, ucap Marhad.
Penulis. Apriandi Tj